Senin, 16 April 2012

Tips Pacaran Langgeng

Berikut ada beberapa tips untuk membuat hubungan spesial anda dengan pacar menjadi langgeng




1. Introspeksi Diri

Tips pacaran langgeng yang pertama, sudahkah kamu bercermin bahwa dirimu sudah sebaik yang pasanganmu harapkan? Paling tidak kamu sudah berusaha melakukan hal hal sebagai berikut: Jujur, Setia, Perhatian, Saling menghargai, Terbuka dan Merima apa adanya. Lalu sebaik apakah dirimu dimata si Dia? Itu tergantung dari seberapa besar usaha dan pengorbananmu memberikan kasih sayang pada si Dia.
2. Jujur dan saling percaya 
Kejujuran, adalah hal yang paling mendasari tips pacaran langgeng kedua (lho?) agar sebuah hubungan dikatakan langgeng (setuju?). Kalau dikatakan jangan pernah bohong itu mustahil (mungkin bisa). Jangankan untuk jujur sama si Dia, untuk jujur sama diri sendiri ‘aja’ susah. Pastilah suatu hubungan itu pernah sesekali kamu juga bohong sama si Dia. Tapi setidaknya seberapa besar persentase dan sesering apakah kamu berbohong itu yang penting. Cobalah untuk bisa saling percaya, segimanapun susahnya. Pasti susah apalagi Do’imu bak seorang artis disekolah, dikampus atau ditempat kerjanya (misalnya). Lho… jangan salah Do’i saya dulu juga bak seorang artis loh (dikampungnya) . Tapi Do’iku orangnya jealousan & galaknya minta ampun. Jadi inget jaman dulu, pasti tiap ketemuan sama si Dia di’introgasi (berasa kaya resedivis aja) “Tadi disekolah ngapain aja Beb? Ngobrol sama sapa? Ngobrol sama cewe ga? Sumpah Lo? Demi apa?” Introgasinya. “Alamak” Dalam hati saya . Sampai sumpah sumpah segala, ‘nda’ boleh itu pamali. Eh tapi juga cukup efektif loh buat menangkal kebohongan. Lama kelamaan jadi takut bohong juga kalau gitu caranya. Dan lama kelamaan juga jadi terbiasa untuk jujur, Do’i juga akhirnya ‘ga’ introgasi kayak gitu lagi .
3. Setia
Yap setia adalah tips pacaran langgeng yang ketiga (menurut versi saya ), tapi sebelumnya maksud dari setia itu sendiri yang bagaimana sih? Setia sampai mati atau setia dunia akherat? Hohoho, kayaknya ga mungkin juga saya deskripsikan seperti itu. Nanti malah dianggap terlalu mendramatisir lagi, hehehe. Sebenarnya saya sendiri bingung maksud dan konotasi dari kata “Setia” itu sendiri. Terkadang suatu hubungan bisa dikatakan setia, karena keduanya masih saling mencintai tapi disisi lain keduanya juga tidak saling memiliki. “Saya masih setia untuk selalu mencintaimu walau hubungan kita tidak bisa berlanjut lagi” (Nah loh?). Mulai ngaco. Back to Subject , “Setia” hmmm, artinya.. deskripsikan sendiri saja lah yah, saya kok tiba tiba jadi galau dengan kata setia?  ada apakah dengan si “Setia”, apakah kesetiaan itu memang ada? Mulai ngaco lagi . Ya sudah intinya jangan mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan pasanganmu. Jagalah hatimu, Lirik kanan kiri boleh lah (wajar).. sah sah saja, tapi ingat batasan. Dekat dengan teman lawan jenis hal yang biasa, tapi sewajarnya saja. Jangan sampai terjadi ‘Cinlok’ alias Cinta Lokasi apalagi TTM itu tadi (hukumnya haram sodara sodara). Nah kalau itu haram gimana hukumnya orang pacaran? Belum tentu haram lah, menurut saya. Pacaran belum tentu identik dengan Mesra (kalau pacarannya sehat) Setuju? Hehehe, bercanda.

4. Perhatian

Yaa.. ngga harus dijelasin juga mungkin udah ngerti. Suatu hubungan yang namanya pacaran langgeng pasti ada saat saat perhatian satu sama lain, apalagi pas lagi anget angetnya tai ayam Pasti sejuta perhatian dan gombalan ditujukan hanya kepada sang Kasih seorang . Kalau si Do’i lagi perhatian sama kita,  “Dah makan belum Beb?” “Makan dulu nanti sakit loh, sini aku suapin”  widih.. indah ‘banget’ yah sampai sampai terbang kelangit ketujuh, Berasa dunia ini milik berdua (yang lain ngontrak). So Sweet.. Saking menikmati indahnya dunia pacaran sampai sampai semua waktumu habis hanya dicurahkan untuk perhatian pada sang Kasih. Perhatian sih perhatian tapi jangan sampai kamu mengabaikan tugas dan kewajibanmu yah .

5. Saling terbuka

Bukan berarti buka bukaan dalam tanda kutip loh ya. Tapi berarti buka bukaan dalam hal hal yang memang seharusnya perlu dibuka. Buka sitik JOSS, buka akeh gobyos, buka lewih akeh gembrobyos, apakah itu? bagian manakah itu?  (Nah loh?) Ngaco pula. Back to Subject.. deskripsinya, misalkan kamu punya masalah (masalah sekolah/ pekerjaan misalnya) atau masalah pribadimu yang memang privasi sekali sampai sampai kamu malu untuk cerita keteman teman atau keluargamu, coba share/ cerita ke pasanganmu (Why Not?) Siapa tau pasanganmu bisa lebih mengerti. Toh dari masalah yang kamu share itulah akan ada suatu proses mencari solusi penyelesaiannya dan adanya proses pembelajaran dalam menjalin sebuah hubungan itu agar lebih baik lagi dalam menjalani pacaran langgeng.

6. Berjiwa besar

Cobalah untuk saling mengalah, hilangkan sikap egois dan gengsi. Jika kamu pernah berbuat salah pada pasanganmu, yaa sudah sepantasnya agar kamu mengakuinya dan berkata “Maaf” Meski satu kata tapi itu memiliki sejuta makna loh. Nah sebaliknya, jika posisi kita yang sedang terintimidasi, sudah sepantasnya juga kita memaafkan, apalagi itu adalah kekasih kita (Tuhan saja mau memaafkan hambanya).

7. Pacaran sehat

Coba jalani pacaran yang sehat, karena pacaran sehat itu asyik apalagi pacaran setelah pernikahan wah lebih asyik lagi itu (Pesantren & Rock Roll banget dunk). Hindari perbuatan Kissing, Petting, Making (making love maksudnya). Ralat: kalau untuk Kissing, boleh ya boleh ngga deh toh saya sendiri pernah mengalaminya (ga munafik) . Kalau untuk Petting? ‘Bentar bentar’ Petting itu apa sih? “Peting itu bercumbu, hampir sama kayak ML. Bedanya Petting itu cuma sekedar pemanasan/ foreplay alias ketuk ketuk pintu saja, bahasa kerennya knock knock on heavens door (kayak judul lagu GNR ‘aja’)” Itu kata Dokter Iwan. Diusahakan jangan sampai deh, melakukan kegilaan Petting apalagi Making itu, segimana rasa ‘H*rny’ menyelimuti birahimu. Serasa ingin membuka si Dia dari bungkusannya, lalu melumatnya serta menggigitnya dengan penuh rasa nafsu, itu namanya lontong yang dimakan sama saya pas lagi laper . Tapi kalau sudah terbiasa dengan gaya pacaranmu seperti itu, apa boleh buat. Yaa sukur sukur ada niatan buat merubahnya (walau rasanya susah). ‘Ga papa’ coba ‘aja’ toh segala usaha pasti ada jalan keluarnya apalagi kalau itu merupakan niat yang baik untuk menuju pacaran yang langgeng.

8. Jangan terlalu over protective

Over protective adalah sumber dari hancurnya pacaran yang langgeng (setuju?). Kita mengekang si Dia tujuannya buat apa sih? Apa karena tidak adanya sikap untuk saling percaya satu sama lain? Dan karena sifat keegoisan kita untuk memiliki Dia seutuhnya? Atau Karena kita memang benar benar sayang & cinta sama si Dia, itu bukan alasan untuk jadi seorang yang Over Protective. Jangan sampai Over Protective lah ya. Pertama, Kamu akan dihantui rasa cemas, curiga, negative thinking (pikiran jelek maksudnya), yang akan menjadikan kamu pencemburu tingkat tinggi dan akhirnya menjadikanmu seorang yang mudah marah juga bisa kasar sama si Dia. Protective merupakan hal yang wajar dalam sebuah hubungan, itu tandanya kita memang sayang sama si Dia tapi jangan terlalu over lah ya. ‘Inget’ kata pepatah “Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik” kadang membawa pengaruh yang buruk. Coba bersikap sewajarnya saja. Jangan terlalu mengekang tapi juga tidak terlalu melepas.

9. Kenali keluarganya

Nah, kalau mau tips pacaran langgeng nya lancar ya harus kenal dulu dengan keluarganya dunk. Kenal disini dalam artian bukan cuma kenal saja loh tapi juga dekat. Coba untuk dekat, akrab sama keluarganya. Khususnya Ayahnya, hehe (pengalaman). Walaupun susah, tapi lambat laun pasti bisa lah. Percaya, kalau dari pengalaman saya dulu hampir setahun loh pacaran backstreet alias sembunyi sembunyi karena si Do’i yang umurnya lebih tua 2 tahun dari saya. ‘Lha wong’ dulu saya mulai pacaran sama Dia waktu masih ingusan (kelas 2 SMA) tapi si Do’i sudah kerja. Ya iya lah, ortu mana yang mau membiarkan anak gadisnya pacaran sama anak ingusan . Tapi saya tidak pantang menyerah, dengan jurus sogok menyogok (bukan nyogok dalam bentuk materi loh ya) tapi nyogok perhatiannya. Cari cari kesempatan yang pas untuk mendapatkan simpati ortunya, jangan sungkan untuk mengajak ngobrol walau di-cuek-in nanti lama lama hati ortunya pasti luluh. Jika sudah dekat dan akhirnya ‘welcome’. Jangan sungkan juga untuk mengikuti acara acara keluarganya si Do’i (kondangan misalnya) apalagi pas momen lebaran tuh. Naah, lama lama pasti timbul perasaan sudah seperti keluarga sendiri. Walau si Do’i belum tentu jodoh kita, setidaknya kita sudah menjalin hubungan silaturahmi yang baik.
Kuncinya, ‘Take and Give saja’ berikanlah kasih sayang kepada kekasih-mu, niscaya kamu juga akan mendapatkan kasih sayang dari kekasih-mu. Segala suatu usaha dan pengorbanan pasti ada nilainya. Berusahalah Jadi orang yang didambakan pasangan-mu. Belajar untuk menerima apa adanya, semua sifat baik buruknya pasangan-mu (No Body is Perfect, u know).
Jadikanlah hal hal diatas sebagai referensi saja jangan jadikan sebagai patokan. Intinya kembali lagi kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Jangan lupa berdoa agar diberi petunjuk seraya memohon agar diberi kelanggengan dalam menjalani sebuah hubungan “Yaa Allah, dekatkanlah dia jika dia memang jodoh-ku, namun jauhkanlah dia jika dia bukan jodoh-ku”


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar